1. Suling.
(A) Frekuensi-frekuensi dan jarak dengar.
Frekuensi dasar isyarat harus terletak dalam batas 70 - 700
Hz. Jarak dengar isyarat dari suling harus ditentukan oleh frekuensi-frekuensi
itu, yang dapat meliputi frekuensi dasar dan atau satu atau beberapa frekuensi
yang lebih tinggi, yang terletak dalam batas 180 - 700 Hz ( sekitar 1 % ) dan
yang menghasilkan tingkat-tingkat tekanan bunyi yang disebutkan secara terperinci
di dalam paragraf 1 (c) dibawah ini.
(B) Batas-batas dari frekuensi-frekuensi Dasar.
Untuk menjamin keragaman yang luas dari ciri-ciri suling,
frekuensi dasar sebuah suling harus terletak diantara batas-batas :
(i) 70 - 200 Hz , bagi kapal yang panjangnya , 200 meter
atau lebih.
(ii) 130 - 350 Hz, bagi kapal yang panjangnya 75 meter ,
tetapi kurang dari 200 meter.
(iii) 250 - 700 Hz, bagi kapal yang panjangnya kurang dari
75 meter.
(C) Kekuatan Isyarat Bunyi dan Jarak Dengar.
Suling yang dipasang dikapal yang didalam arah kekuatan
maksimum dari suling itu dan di suatu tempat yang jaraknya satu meter dari
suling itu harus menghasilkan suatu tingkat tekanan bunyi di dalam
sekurang-kurangnya 1 bidang 1/3 oktaf di dalam batas frekuensi-frekuensi 180 -
700 Hz (+1%) yang tidak lebih kecil dari pada angka yang sesuai dengan yang
tercantum di dalam tabel di bawah ini :
Panjang
Kapal
Tingkat Lebar Bidang
1/3
Jarak Dengar Dalam
Dalam
Meter
Oktaf di 1 meter Dalam
dB
Mil Laut
Dengan
acu 2x10-5 N/m2
200 atau lebih
143
2
75 atau lebih
tetapi 138
1,5
kurang dari 200
20 atau lebih
tetapi
130
1
kurang dari 75
kurang dari
20
120
0,5
Jarak dengar di dalam tabel di atas itu digunakan sebagai
informasi dan merupakan perkuraan jarak yang pada jarak itu bunyi suling dapat
terdengar di sumbu depannya dengan 90 persen kemungkinan dalam keadaan udara
tenang di sebuah kapal dengan tingkat kebisingan latar belakang rata-rata di
pos-pos pendengar ( di ambil sebesar 68 dB di dalam bidang oktaf yang
dipusatkan di 250 Hz dan 63 dB di dalam bidang oktaf yang di pusatkan di 250 Hz
dan 63 dB di dalam lebar bidang oktaf yang di pusatkan di 500 Hz ).
Di dalam praktek, jarak terdengarnya bunyi suling itu sangat
berubah-ubah dan tergantung sekali pada keadaan cuaca. Nilai-nilai yang
diberikan itu dapat di anggap sebagai nilai-nilai khas , tetapi di dalam
kondisi angin kencang atau keadaan tingkat kebisingan sekitar yang tinggi di
pos pendengaran, jarak dengar itu banyak berkurang.
(D) Sifat-sifat Arah.
Tingkat tekanan bunyi sebuah silung yang berarah di sumbu
setiap arah bidang mendatar di dalam sekitar 45 derajat tidak boleh lebih dari
4 dB di bawah tingkat tekanan bunyi yang ditentukan di sumbu itu. tingkat
tekanan bunyi di arah lain manapun di bidang mendatar itu tidak boleh lebih
dari 10 dB di bawah tekanan bunyi yang di tentukan di sumbu itu. sehinnga jarak
dengar di setiap arah akan sekurang-kurangnya sama dengan setengah jarak dengar
di sumbu depan. tingkat tekanan bunyi itu harus di ukur di dalam bidang 1/3
oktaf yang menentukan jarak dengar tersebut.
(E) Penempatan Suling-Suling.
Bilamana suling berarah akan digunakan sebagai satu-satu nya
suling di kapal, suling itu harus di pasang dengan kekuatan maksimumnya di arah
kan lurus ke depan.
(F) Pemasangan Lebih Dari Satu Suling.
Jika suling-suling dipasang dengan jarak lebih dari 100
meter, maka harus di tata sedemikian pura hingga suling-suling itu tidak di
bunyikan serentak.
(G) Sistem Suling Gabungan.
Jika oleh ada nya rintangan-rintangan sehingga isyarat bunyi
ari suling tunggal atau salah satu dari suling-suling yang di acu kan di dalam
paragraf I (f) di atas itu sekiranya mempunyai zona yang tingkat isyaratnya
sangat kurang, di anjurkan agar memasang suatu sistem suling gabungan dengan
maksud untuk mengatasi pengurangan ini. Untuk memenuhi maksud dari
aturan-aturan ini, sistem suling gabungan harus di anggap sebagai satu suling
tunggal. Suling-suling dari sistem suling gabungan harus di tempatkan secara
terpisah dengan jarak yang tidak lebih dari 100 meter dan di tata untuk
dibunyikan secara serentak. Frekuensi salah satu suling yang manapun secara
berbeda dengan frekuensi suling-suling yang lain dengan nilai
sekurang-kurangnya 10 Hz.
2. Genta dan Gong.
(A) Intensitas Isyarat.
Genta atau Gong, atau alat bunyi lain yang mempunyai
ciri-ciri bunyi yang serupa harus menghasilkan tingkat tekanan bunyi yang tidak
kurang dari 110 dB pada jarak 1 meter dari genta atau gong itu.
(B) Konstruksi.
Genta-genta dan gong-gong harus di buat dari bahan karat di
rancang untuk menhasilkan nada yang bening. Garis tengah mulut genta tidak
boleh kurang dari 300 mm bagi kapal yang panjangnya 20 meter atau lebih , dan
tidak boleh kurang dari 200 mm bagi kapal-kapal yang panjangnya 12 meter atau
lebih tetapi kurang dari 20 meter. Bilamana mungkin , di anjurka menggunakan
pemukul genta bertenaga untuk menjamin terciptanya gaya yang tetap , tetapi
pembunyian dengan tangan harus dimungkinkan. Massa pemukul genta itu tidak
boleh kurang dari 3 % dari massa genta.
3. Persetujuan .
Konstruksi alat-alat isyarat bunyi, cara kerjanya dan
pemasangannya di kapal harus dengan persetujuan penguasa yang berwenang dari
Negara yang benderanya di kibarkan oleh kapal secara sah.
How to make money by making money from online casinos
BalasHapusOnline casinos tend 인카지노 to หาเงินออนไลน์ offer free slots on 1xbet a number of platforms like Live Dealer, Bitcoin and other payment methods. Some are even offering an